Profesor Michael Hitchcock dari University of London memberikan Kuliah Umum di Prodi Doktor Kajian Budaya Universitas Udayana

`

Prodi Doktor Kajian Budaya Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unud mengundang profesor dari Goldsmiths, University of London untuk memberikan kuliah umum ke-2 dengan topik gastronomi sebagai industri budaya dan budaya diplomasi, secara daring, Selasa, 22 Maret 2022.


Profesor Michael Hitchcock diundang memberikan kuliah umum dengan topik “Gastronomy: Cultural Industry and Cultural Diplomacy: A Southeast Asian Perspective”. Topik ini penting artinya bagi mahasiswa doktor Kajian Budaya untuk mendalami aspek politik dan ekonomi dari makanan atau gastronomi.




Kuliah umum dibuka oleh Dekan FIB Unud, Dr. Made Sri Satyawati, M.Hum. dan diawali dengan pengantar oleh Koprodi Doktor Kajian Budaya, prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt.


Kuliah umum diikuti sekitar 101 orang lewat Zoom dan lewat Youtube, terdiri dari mahasiswa aktif S-3 Kajian Budaya, dosen, para alumni, dan peminat akademisi dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Sumatera Barat, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Lombok.


Rekaman kuliah bisa diikuti di link https://youtu.be/sMlq_AoXiHM


Di Tengah Kesibukan


Dekan FIB Dr. Made Sri Satyawati, M.Hum. dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Prof. Hitchcock yang dalam kesibukannya masih sudi berbagi ilmu pengetahuan dengan mahasiswa doktor Kajian Budaya Unud.


Dekan

Dekan FIB Unud Dr .Sri Satyawati.


“Kami yakin pengetahuan teori, konsep, dan analitis tentang topik gastronomi dalam konteks industri budaya dan diplomasi budaya akan berguna bagi mahasiswa untuk menulis proposal dan melaksanakan penelitian sesuai dengan topik terkait,” ujar Dr. Satyawati.


Dekan juga menyampaikan terima kasih kepada Korprodi Kajian Budaya yang sudah bisa mengundang Profesor Michael Hitchcock dari Goldsmiths University of London dalam kerangka program peningkatan kualitas lulusan.




“Semoga bisa diteruskan dan kami berharap mahasiswa senantiasa aktif menambah pengetahuan dari narasumber bertaraf internasional,” ujar Dekan Sri Satyawati.


Memerlukan Kreativitas


 Profesor Michael Hitchcock dari Goldsmiths University of London dalam kuliahnya menyampaikan perkembangan gastronomi di Eropa dan Asia dan melihat pentingnya kreativitas dalam pengembangan gastronomi sebagai industri budaya.




“Kekayaan gastronomi di Eropa dan Asia merupakan fakta sejarah, tetapi pemanfaatannya sebagai industri budaya dan budaya diplomasi sangat ditentukan oleh kreativitas,” ujar ahli antropologi pariwisata yang menulis beberapa buku tentang Bali, seperti Bali: The Imaginary Museum: The Photographs of Walter Spies and Beryl de Zoete (1996) dan co-authro buku Tourism Development and Terrorism in Bali (2007/ 2018).


Dalam ceramahnya, Michael Hitchcock menyebutkan kreativitas ahli-ahli gastronomi di Perancis dalam menciptakan, mengangkat, dan menemukan dan menciptakan menu baru yang terkenal dan membuat Paris menjadi magnet penggemar makanan.



Buku-buku karya Michael Hitchcock.


Bakat kreativitas dalam pengelolaan makanan juga tampak di Vietnam dan Thailand seperti bisa dilihat dari populernya makanan dari negeri tersebut di luar negerinya.


Dari Indonesia, Profesor Michael Hitchcock menyebutkan kreativitas dan talenta bisnis gastornomi warga Minang yang bisa dilihat dari hadirnya rumah makan Padang di seluruh dunia, termasuk di metropolitan London.


“Saya senang masakan Padang dan di London kita bisa mendapatkan masakan Padang,” ujar Michael Hitchcock yang disambut senyum peserta kuliah di balik layar Zoom. Dia menambahkan bahwa jenis masakan dan rasa masakan Padang bersifat memenuhi selera universal seperti yang berbahan ayam dan ikan.


Pada kesempatan itu, Michael Hitchcock juga menyampaikan bahwa bahwa kehadiran masakan Padang adalah bentuk pengenalan identitas Indonesia lewat diplomasi makanan.


Menurut Profesor Michael Hitchcock, gastornomi bukan saja urusan ekonomi, budaya, dan diplomasi, tetapi juga ihwal riset dan pengetahuan. “Ada program magister MA Anthropology of Food di School of African and Asian Studies (SOAS) di London,” ujar Professor Michael Hitchcock.


Dalam kuliahnya ayng menarik, Profesor Michael Hitchcock menganalisis gastronomi dan tradisi makanan dari berbagai negara dengan pendekatan pariwisata, antropologi, dan seni. Alat makanan, poster makanan, dan lukisan makana dan tentu saja foto-foto makanan ditunjukkan untuk menganalisis perkembanagn makanan suatu bangsa.


Koneksi Panjang


Koprodi Doktor Kajian Budaya Unud, Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., dalam pengantar kegiatan kuliah Umum menyampaikan bahwa kehadiran Profesor Michael Hitchcock dalam kuliah umum di Prodi Doktor Kajian budaya FIB Unud adalah sambungan dari koneksi panjang antara Unud dan Profesor Michael Hitchcock.


Korprodi Prof. I Nyoman Darma Putra, M.Litt.


Ketika masih menjadi mahasiswa, Professor Michael Hitchcock mengadakan penelitian antropologi di Bima. Saat itu, dia mendapat sponsor akademik dari Profesor I Gusti Ngurah Bagus (almarhum), tokoh yang mendirikan Prodi Magister Kajian Budaya dan Prodi Doktor Kajian Budaya.


Setelah menjadi doktor dan profesor, Profesor Michael Hitchcock tetap menjaga koneksi dengan Unud, dalam berbagai kegiatan akademik termasuk riset bersama dan publikasi bersama, salah satu adalah buku Tourism Development and Terrorism in Bali (2007/ 2018) karya bersama dengan I Nyoman Darma Putra.


Lancar dan Hangat


Kuliah umum berlangsugn lancar dan hangat selamat 1,5 jam. Banyak pertanyaan diajukan peserta webinar. Kuliah umum dipandu moderator Nuning Indah Pratiwi dengan pembawa acara Renata, keduanya mahasiswa doktor Kajian Budaya.



Moderator Nuning Pratiwi.


Setelah acara selesai, peserta masih menlanjutkan diskusi lewat zoom. Karena Professor Michael Hitchcock pandai berbahasa Indonesia, obrolan ringan lewat zoom pasca-perkuliahan juga berlangsung hangat, seputar ‘nasi goreng’, topik yang sempat disinggung tetapi belum tuntas dalam kuliah umum (dp).